Blok Galasri, kembali menggelar kegiatan adat tahunan Pareresan Desa. Kegiatan ini bukan sekadar seremoni rutin, tetapi juga menjadi wadah penting untuk melestarikan adat dan budaya lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur.
Pareresan Desa merupakan upacara adat yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen, kedamaian, dan keselamatan desa. Kata "pareresan" berasal dari bahasa Sunda yang merujuk pada "beres-beres" atau menyelesaikan", dalam konteks ini mengandung makna membersihkan dan menata kembali kehidupan masyarakat setelah melalui siklus kegiatan bertani atau beraktivitas sepanjang tahun.
Upacara ini juga menjadi momen refleksi, di mana masyarakat diajak untuk mempererat hubungan sosial, memperbaiki hubungan antar warga, serta kembali mengingat pentingnya menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Peringatan Pareresan Desa di Blok Galasri tahun ini diwarnai dengan berbagai kegiatan yang sarat nilai budaya dan kearifan lokal, di antaranya:
Kegiatan Pareresan Desa di Blok Galasri menjadi contoh nyata bahwa pelestarian adat budaya bukan hanya tanggung jawab orang tua atau tokoh adat, melainkan seluruh lapisan masyarakat. Dengan melibatkan semua usia, kegiatan ini mengajarkan nilai-nilai penting seperti gotong royong, rasa syukur, dan hormat kepada tradisi.
Melalui kegiatan ini pula, diharapkan generasi muda tidak hanya mengenal, tetapi juga bangga dan turut melestarikan warisan budaya leluhur. Karena budaya adalah jati diri bangsa, dan menjaganya berarti menjaga akar yang mengikat kita sebagai satu kesatuan masyarakat.
Pareresan Desa di Blok Galasri bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi juga menjadi bentuk nyata kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal. Dalam dunia yang terus berubah, pelestarian adat seperti ini menjadi pengingat penting bahwa kemajuan tidak boleh mengikis nilai-nilai luhur yang telah menjadi identitas kita bersama.
Tag | : | Budaya |